
- ١وَالْفَجْرِۙ
Wal-fajr(i).Demi waktu fajar,
- وَلَيَالٍ
- ٢عَشْرٍۙ
Wa layālin 'asyr(in).demi malam yang sepuluh,754)
- وَّالشَّفْعِ
- ٣وَالْوَتْرِۙ
Wasy-syaf'i wal-watr(i).demi yang genap dan yang ganjil,
- وَالَّيْلِ
- اِذَا
- ٤يَسْرِۚ
Wal-laili iżā yasr(i).dan demi malam apabila berlalu.
- هَلْ
- فِيْ
- ذٰلِكَ
- قَسَمٌ
- لِّذِيْ
- ٥حِجْرٍۗ
Hal fī żālika qasamul liżī ḥijr(in).Apakah pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) oleh (orang) yang berakal?
- اَلَمْ
- تَرَ
- كَيْفَ
- فَعَلَ
- رَبُّكَ
- ٦بِعَادٍۖ
Alam tara kaifa fa'ala rabbuka bi'ād(in).Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap (kaum) 'Ad,
- اِرَمَ
- ذَاتِ
- ٧الْعِمَادِۖ
Irama żātil-'imād(i).(yaitu) penduduk Iram (ibu kota kaum 'Ad) yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi
- الَّتِيْ
- لَمْ
- يُخْلَقْ
- مِثْلُهَا
- فِى
- ٨الْبِلَادِۖ
Allatī lam yukhlaq miṡluhā fil-bilād(i).yang sebelumnya tidak pernah dibangun (suatu kota pun) seperti itu di negeri-negeri (lain)?
- وَثَمُوْدَ
- الَّذِيْنَ
- جَابُوا
- الصَّخْرَ
- ٩بِالْوَادِۖ
Wa ṡamūdal-lażīna jābuṣ-ṣakhra bil-wād(i).(Tidakkah engkau perhatikan pula kaum) Samud yang memotong batu-batu besar di lembah755)
- وَفِرْعَوْنَ
- ذِى
- ١٠الْاَوْتَادِۖ
Wa fir'auna żil-autād(i).dan Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak (bangunan yang besar)
- الَّذِيْنَ
- طَغَوْا
- فِى
- ١١الْبِلَادِۖ
Allażīna ṭagau fil-bilād(i).yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri,
- فَاَكْثَرُوْا
- فِيْهَا
- ١٢الْفَسَادَۖ
Fa akṡarū fīhal-fasād(a).lalu banyak berbuat kerusakan di dalamnya (negeri itu),
- فَصَبَّ
- عَلَيْهِمْ
- رَبُّكَ
- سَوْطَ
- ١٣عَذَابٍۖ
Fa ṣabba 'alaihim rabbuka sauṭa 'ażāb(in).maka Tuhanmu menimpakan cemeti azab (yang dahsyat) kepada mereka?
- اِنَّ
- رَبَّكَ
- ١٤لَبِالْمِرْصَادِۗ
Inna rabbaka labil-mirṣād(i).Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.
- فَاَمَّا
- الْاِنْسَانُ
- اِذَا
- مَا
- ابْتَلٰىهُ
- رَبُّهٗ
- فَاَكْرَمَهٗ
- وَنَعَّمَهٗۙ
- فَيَقُوْلُ
- رَبِّيْٓ
- ١٥اَكْرَمَنِۗ
Fa ammal-insānu iżā mabtalāhu rabbuhū fa akramahū wa na''amah(ū), fa yaqūlu rabbī akraman(i).Adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kenikmatan, berkatalah dia, “Tuhanku telah memuliakanku.”
- وَاَمَّآ
- اِذَا
- مَا
- ابْتَلٰىهُ
- فَقَدَرَ
- عَلَيْهِ
- رِزْقَهٗ
- ەۙ
- فَيَقُوْلُ
- رَبِّيْٓ
- ١٦اَهَانَنِۚ
Wa ammā iżā mabtalāhu fa qadara 'alaihi rizqah(ū), fa yaqūlu rabbī ahānan(i).Sementara itu, apabila Dia mengujinya lalu membatasi rezekinya, berkatalah dia, “Tuhanku telah menghinaku.”756)
- كَلَّا
- بَلْ
- لَّا
- تُكْرِمُوْنَ
- ١٧الْيَتِيْمَۙ
Kallā bal lā tukrimūnal-yatīm(a).Sekali-kali tidak! Sebaliknya, kamu tidak memuliakan anak yatim,757)
- وَلَا
- تَحٰۤضُّوْنَ
- عَلٰى
- طَعَامِ
- ١٨الْمِسْكِيْنِۙ
Wa lā taḥāḍḍūna 'alā ṭa'āmil-miskīn(i).tidak saling mengajak memberi makan orang miskin,
- وَتَأْكُلُوْنَ
- التُّرَاثَ
- اَكْلًا
- ١٩لَّمًّاۙ
Wa ta'kulūnat-turāṡa aklal lammā(n).memakan harta warisan dengan cara mencampurbaurkan (yang halal dan yang haram),
- وَّتُحِبُّوْنَ
- الْمَالَ
- حُبًّا
- ٢٠جَمًّاۗ
Wa tuḥibbūnal-māla ḥubban jammā(n).dan mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan.