- اَلْحَمْدُ
- لِلّٰهِ
- الَّذِيْ
- خَلَقَ
- السَّمٰوٰتِ
- وَالْاَرْضَ
- وَجَعَلَ
- الظُّلُمٰتِ
- وَالنُّوْرَ
- ەۗ
- ثُمَّ
- الَّذِيْنَ
- كَفَرُوْا
- بِرَبِّهِمْ
- ١يَعْدِلُوْنَ
Al-ḥamdu lillāhil-lażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa ja'alaẓ-ẓulumāti wan-nūr(a), ṡummal-lażīna kafarū birabbihim ya'dilūn(a).Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, dan menjadikan kegelapan-kegelapan dan cahaya. Sungguhpun demikian, orang-orang yang kufur mempersamakan tuhan mereka (dengan sesuatu yang lain).
- هُوَ
- الَّذِيْ
- خَلَقَكُمْ
- مِّنْ
- طِيْنٍ
- ثُمَّ
- قَضٰٓى
- اَجَلًا
- ۗوَاَجَلٌ
- مُّسَمًّى
- عِنْدَهٗ
- ثُمَّ
- اَنْتُمْ
- ٢تَمْتَرُوْنَ
Huwal-lażī khalaqakum min ṭīnin ṡumma qaḍā ajalā(n), wa ajalum musamman 'indahū ṡumma antum tamtarūn(a).Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menentukan batas waktu hidup (masing-masing). Waktu yang ditentukan (untuk kebangkitan setelah mati) ada pada-Nya. Kemudian, kamu masih meragukannya.
- وَهُوَ
- اللّٰهُ
- فِى
- السَّمٰوٰتِ
- وَفِى
- الْاَرْضِۗ
- يَعْلَمُ
- سِرَّكُمْ
- وَجَهْرَكُمْ
- وَيَعْلَمُ
- مَا
- ٣تَكْسِبُوْنَ
Wa huwallāhu fis-samāwāti wa fil-arḍ(i), ya'lamu sirrakum wa jahrakum wa ya'lamu mā taksibūn(a).Dialah Allah (yang disembah) di langit dan di bumi. Dia mengetahui apa pun yang kamu rahasiakan dan kamu tampakkan serta mengetahui apa pun yang kamu usahakan.
- وَمَا
- تَأْتِيْهِمْ
- مِّنْ
- اٰيَةٍ
- مِّنْ
- اٰيٰتِ
- رَبِّهِمْ
- اِلَّا
- كَانُوْا
- عَنْهَا
- ٤مُعْرِضِيْنَ
Wa mā ta'tīhim min āyatim min āyāti rabbihim illā kānū 'anhā mu'riḍīn(a).Tidaklah datang kepada mereka satu ayat pun dari ayat-ayat236) Tuhan mereka, kecuali mereka (pasti) berpaling darinya.
- فَقَدْ
- كَذَّبُوْا
- بِالْحَقِّ
- لَمَّا
- جَاۤءَهُمْۗ
- فَسَوْفَ
- يَأْتِيْهِمْ
- اَنْۢبـٰۤؤُا
- مَا
- كَانُوْا
- بِهٖ
- ٥يَسْتَهْزِءُوْنَ
Faqad każżabū bil-ḥaqqi lammā jā'ahum fa saufa ya'tīhim ambā'u mā kānū bihī yastahzi'ūn(a).Sungguh, mereka telah mendustakan kebenaran (Al-Qur’an) ketika sampai kepada mereka. Maka, kelak akan sampai kepada mereka berita-berita (tentang kebenaran) sesuatu yang selalu mereka perolok-olokkan.
- اَلَمْ
- يَرَوْا
- كَمْ
- اَهْلَكْنَا
- مِنْ
- قَبْلِهِمْ
- مِّنْ
- قَرْنٍ
- مَّكَّنّٰهُمْ
- فِى
- الْاَرْضِ
- مَا
- لَمْ
- نُمَكِّنْ
- لَّكُمْ
- وَاَرْسَلْنَا
- السَّمَاۤءَ
- عَلَيْهِمْ
- مِّدْرَارًا
- ۖوَّجَعَلْنَا
- الْاَنْهٰرَ
- تَجْرِيْ
- مِنْ
- تَحْتِهِمْ
- فَاَهْلَكْنٰهُمْ
- بِذُنُوْبِهِمْ
- وَاَنْشَأْنَا
- مِنْۢ
- بَعْدِهِمْ
- قَرْنًا
- ٦اٰخَرِيْنَ
Alam yarau kam ahlaknā min qablihim min qarnim makkanāhum fil-arḍi mā lam numakkil lakum wa arsalnas-samā'a 'alaihim midrārā(n), wa ja'alnal-anhāra tajrī min taḥtihim fa ahlaknāhum biżunūbihim wa ansya'nā mim ba'dihim qarnan ākharīn(a).Tidakkah mereka perhatikan betapa banyak generasi sebelum mereka yang telah Kami binasakan? (Yaitu) generasi yang telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yang belum pernah Kami lakukan kepada kamu; dan Kami curahkan air hujan yang lebat, Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka; lalu Kami binasakan mereka karena dosa-dosa mereka, selanjutnya Kami munculkan sesudah mereka generasi lain.
- وَلَوْ
- نَزَّلْنَا
- عَلَيْكَ
- كِتٰبًا
- فِيْ
- قِرْطَاسٍ
- فَلَمَسُوْهُ
- بِاَيْدِيْهِمْ
- لَقَالَ
- الَّذِيْنَ
- كَفَرُوْٓا
- اِنْ
- هٰذَآ
- اِلَّا
- سِحْرٌ
- ٧مُّبِيْنٌ
Wa lau nazzalnā 'alaika kitāban fī qirṭāsin fa lamasūhu bi'aidīhim laqālal-lażīna kafarū in hāżā illā siḥrum mubīn(un).Seandainya Kami turunkan kepadamu (Nabi Muhammad) kitab (berupa tulisan) pada kertas sehingga mereka dapat menyentuhnya dengan tangan mereka sendiri, pastilah orang-orang kafir itu mengatakan, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.”
- وَقَالُوْا
- لَوْلَآ
- اُنْزِلَ
- عَلَيْهِ
- مَلَكٌ
- ۗوَلَوْ
- اَنْزَلْنَا
- مَلَكًا
- لَّقُضِيَ
- الْاَمْرُ
- ثُمَّ
- لَا
- ٨يُنْظَرُوْنَ
Wa qālū lau lā unzila 'alaihi malak(un), wa lau anzalnā malakal laquḍiyal-amru ṡumma lā yunẓarūn(a).Mereka berkata, “Mengapa tidak diturunkan malaikat kepadanya (Nabi Muhammad)?”237) Andaikata Kami turunkan malaikat, niscaya selesailah urusan (mereka dibinasakan karena pengingkaran) kemudian mereka tidak lagi ditangguhkan (sedikit pun untuk bertobat).
- وَلَوْ
- جَعَلْنٰهُ
- مَلَكًا
- لَّجَعَلْنٰهُ
- رَجُلًا
- وَّلَلَبَسْنَا
- عَلَيْهِمْ
- مَّا
- ٩يَلْبِسُوْنَ
Wa lau ja'alnāhu malakal laja'alnāhu rajulaw wa lalabasnā 'alaihim mā yalbisūn(a).Seandainya Kami jadikan dia (rasul) itu (dari) malaikat, tentu Kami jadikan dia (berwujud) laki-laki, dan pasti Kami buat mereka tetap ragu sebagaimana kini mereka ragu.238)
- وَلَقَدِ
- اسْتُهْزِئَ
- بِرُسُلٍ
- مِّنْ
- قَبْلِكَ
- فَحَاقَ
- بِالَّذِيْنَ
- سَخِرُوْا
- مِنْهُمْ
- مَّا
- كَانُوْا
- بِهٖ
- يَسْتَهْزِءُوْنَ
- ١٠ࣖ
Wa laqadistuhzi'a birusulim min qablika fa ḥāqa bil-lażīna sakhirū minhum mā kānū bihī yastahzi'ūn(a).Sungguh, rasul-rasul sebelum engkau (Nabi Muhammad) benar-benar telah diperolok-olokkan, maka turunlah kepada orang-orang yang mencemooh mereka (rasul-rasul) apa (azab) yang selalu mereka perolok-olokkan.
- قُلْ
- سِيْرُوْا
- فِى
- الْاَرْضِ
- ثُمَّ
- انْظُرُوْا
- كَيْفَ
- كَانَ
- عَاقِبَةُ
- ١١الْمُكَذِّبِيْنَ
Qul sīrū fil-arḍi ṡummanẓurū kaifa kāna 'āqibatul-mukażżibīn(a).Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jelajahilah bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu.”
- قُلْ
- لِّمَنْ
- مَّا
- فِى
- السَّمٰوٰتِ
- وَالْاَرْضِۗ
- قُلْ
- لِّلّٰهِ
- ۗ
- كَتَبَ
- عَلٰى
- نَفْسِهِ
- الرَّحْمَةَ
- ۗ
- لَيَجْمَعَنَّكُمْ
- اِلٰى
- يَوْمِ
- الْقِيٰمَةِ
- لَا
- رَيْبَ
- فِيْهِۗ
- اَلَّذِيْنَ
- خَسِرُوْٓا
- اَنْفُسَهُمْ
- فَهُمْ
- لَا
- ١٢يُؤْمِنُوْنَ
Qul limam mā fis-samāwāti wal-arḍ(i), qul lillāh(i), kataba 'alā nafsihir-raḥmah(ta), layajma'annakum ilā yaumil-qiyāmati lā raiba fīh(i), al-lażīna khasirū anfusahum fahum lā yu'minūn(a).Katakanlah (Nabi Muhammad), “Milik siapakah apa yang di langit dan di bumi?” Katakanlah, “Milik Allah.” Dia telah menetapkan (sifat) kasih sayang pada diri-Nya.239) Sungguh, Dia pasti akan mengumpulkan kamu pada hari Kiamat yang tidak ada keraguan padanya. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman.
- ۞
- وَلَهٗ
- مَا
- سَكَنَ
- فِى
- الَّيْلِ
- وَالنَّهَارِ
- ۗوَهُوَ
- السَّمِيْعُ
- ١٣الْعَلِيْمُ
Wa lahū mā sakana fil-laili wan-nahār(i), wa huwas-samī'ul-'alīm(u).Milik-Nyalah segala sesuatu yang ada pada malam dan siang hari. Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
- قُلْ
- اَغَيْرَ
- اللّٰهِ
- اَتَّخِذُ
- وَلِيًّا
- فَاطِرِ
- السَّمٰوٰتِ
- وَالْاَرْضِ
- وَهُوَ
- يُطْعِمُ
- وَلَا
- يُطْعَمُ
- ۗ
- قُلْ
- اِنِّيْٓ
- اُمِرْتُ
- اَنْ
- اَكُوْنَ
- اَوَّلَ
- مَنْ
- اَسْلَمَ
- وَلَا
- تَكُوْنَنَّ
- مِنَ
- ١٤الْمُشْرِكِيْنَ
Qul agairallāhi attakhiżu waliyyan fāṭiris-samāwāti wal-arḍi wa huwa yuṭ'imu wa lā yuṭ'am(u), qul innī umirtu an akūna awwala man aslama wa lā takūnanna minal-musyrikīn(a).Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah selain Allah, Pencipta langit dan bumi serta Dia memberi makan dan tidak diberi makan, akan aku jadikan sebagai pelindung?” Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya aku diperintahkan agar aku menjadi orang pertama yang berserah diri (kepada Allah), dan jangan sekali-kali kamu masuk golongan orang-orang musyrik.”
- قُلْ
- اِنِّيْٓ
- اَخَافُ
- اِنْ
- عَصَيْتُ
- رَبِّيْ
- عَذَابَ
- يَوْمٍ
- ١٥عَظِيْمٍ
Qul innī akhāfu in 'aṣaitu rabbī 'ażāba yaumin 'aẓīm(in).Katakanlah, “Sesungguhnya aku takut azab pada hari yang besar (kiamat) jika aku durhaka kepada Tuhanku.”
- مَنْ
- يُّصْرَفْ
- عَنْهُ
- يَوْمَىِٕذٍ
- فَقَدْ
- رَحِمَهٗ
- ۗوَذٰلِكَ
- الْفَوْزُ
- ١٦الْمُبِيْنُ
May yuṣraf 'anhu yauma'iżin faqad raḥimah(ū), wa żālikal-fauzul-mubīn(u).Siapa yang dijauhkan darinya (azab) pada hari itu, maka sungguh Dia telah merahmatinya. Itulah keberuntungan yang nyata.
- وَاِنْ
- يَّمْسَسْكَ
- اللّٰهُ
- بِضُرٍّ
- فَلَا
- كَاشِفَ
- لَهٗٓ
- اِلَّا
- هُوَ
- ۗوَاِنْ
- يَّمْسَسْكَ
- بِخَيْرٍ
- فَهُوَ
- عَلٰى
- كُلِّ
- شَيْءٍ
- ١٧قَدِيْرٌ
Iy yamsaskallāhu biḍurrin falā kāsyifa lahū illā huw(a), wa iy yamsaska bikhairin fa huwa 'alā kulli syai'in qadīr(un).Jika Allah menimpakan kemudaratan kepadamu, tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia; dan jika Dia memberikan kebaikan kepadamu, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
- وَهُوَ
- الْقَاهِرُ
- فَوْقَ
- عِبَادِهٖۗ
- وَهُوَ
- الْحَكِيْمُ
- ١٨الْخَبِيْرُ
Wa huwal-qāhiru fauqa 'ibādih(ī), wa huwal-ḥakīmul-khabīr(u).Dialah Penguasa atas hamba-hamba-Nya, dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
- قُلْ
- اَيُّ
- شَيْءٍ
- اَكْبَرُ
- شَهَادَةً
- ۗ
- قُلِ
- اللّٰهُ
- ۗشَهِيْدٌۢ
- بَيْنِيْ
- وَبَيْنَكُمْ
- ۗوَاُوْحِيَ
- اِلَيَّ
- هٰذَا
- الْقُرْاٰنُ
- لِاُنْذِرَكُمْ
- بِهٖ
- وَمَنْۢ
- بَلَغَ
- ۗ
- اَىِٕنَّكُمْ
- لَتَشْهَدُوْنَ
- اَنَّ
- مَعَ
- اللّٰهِ
- اٰلِهَةً
- اُخْرٰىۗ
- قُلْ
- لَّآ
- اَشْهَدُ
- ۚ
- قُلْ
- اِنَّمَا
- هُوَ
- اِلٰهٌ
- وَّاحِدٌ
- وَّاِنَّنِيْ
- بَرِيْۤءٌ
- مِّمَّا
- ١٩تُشْرِكُوْنَ
Qul ayyu syai'in akbaru syahādah(tan), qulillāhu syahīdum bainī wa bainakum, wa ūḥiya ilayya hāżal-qur'ānu li'unżirakum bihī wa man balag(a), a'innakum latasyhadūna anna ma'allāhi ālihatan ukhrā, qul lā asyhad(u), qul innamā huwa ilāhuw wāḥiduw wa innanī barī'um mimmā tusyrikūn(a).Katakanlah (Nabi Muhammad), “Siapakah yang lebih kuat kesaksiannya?” Katakanlah, “Allah. Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Al-Qur’an ini diwahyukan kepadaku supaya dengan itu aku mengingatkan kamu dan orang yang sampai (Al-Qur’an kepadanya). Apakah kamu benar-benar bersaksi bahwa ada tuhan-tuhan lain selain Allah?” Katakanlah, “Aku tidak bersaksi.” Katakanlah, “Sesungguhnya Dialah Tuhan Yang Maha Esa dan aku lepas tangan dari apa yang kamu persekutukan.”
- اَلَّذِيْنَ
- اٰتَيْنٰهُمُ
- الْكِتٰبَ
- يَعْرِفُوْنَهٗ
- كَمَا
- يَعْرِفُوْنَ
- اَبْنَاۤءَهُمْۘ
- اَلَّذِيْنَ
- خَسِرُوْٓا
- اَنْفُسَهُمْ
- فَهُمْ
- لَا
- يُؤْمِنُوْنَ
- ٢٠ࣖ
Al-lażīna ātaināhumul-kitāba ya'rifūnahū kamā ya'rifūna abnā'ahum, al-lażīna khasirū anfusahum fahum lā yu'minūn(a).Orang-orang yang telah Kami beri Kitab mengenalnya (Nabi Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Orang-orang yang merugikan diri sendiri itu tidak beriman.