- الۤرٰ
- ۗتِلْكَ
- اٰيٰتُ
- الْكِتٰبِ
- ١الْحَكِيْمِ
Alif lām rā, tilka āyātul-kitābil-ḥakīm(i).Alif Lām Rā. Itulah ayat-ayat Kitab (Al-Qur’an) yang penuh hikmah
- اَكَانَ
- لِلنَّاسِ
- عَجَبًا
- اَنْ
- اَوْحَيْنَآ
- اِلٰى
- رَجُلٍ
- مِّنْهُمْ
- اَنْ
- اَنْذِرِ
- النَّاسَ
- وَبَشِّرِ
- الَّذِيْنَ
- اٰمَنُوْٓا
- اَنَّ
- لَهُمْ
- قَدَمَ
- صِدْقٍ
- عِنْدَ
- رَبِّهِمْ
- ۗ
- قَالَ
- الْكٰفِرُوْنَ
- اِنَّ
- هٰذَا
- لَسٰحِرٌ
- ٢مُّبِيْنٌ
Akāna lin-nāsi 'ajaban an auḥainā ilā rajulim minhum an anżirin-nāsa wa basysyiril-lażīna āmanū anna lahum qadama ṣidqin 'inda rabbihim, qālal-kāfirūna inna hāżā lasāḥirum mubīn(un).Pantaskah menjadi suatu keheranan bagi manusia bahwa Kami mewahyukan kepada seorang laki-laki di antara mereka (yaitu), “Berilah peringatan kepada manusia dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan mereka.” Orang-orang kafir berkata, “Sesungguhnya dia (Nabi Muhammad) ini benar-benar seorang penyihir yang nyata.”
- اِنَّ
- رَبَّكُمُ
- اللّٰهُ
- الَّذِيْ
- خَلَقَ
- السَّمٰوٰتِ
- وَالْاَرْضَ
- فِيْ
- سِتَّةِ
- اَيَّامٍ
- ثُمَّ
- اسْتَوٰى
- عَلَى
- الْعَرْشِ
- يُدَبِّرُ
- الْاَمْرَۗ
- مَا
- مِنْ
- شَفِيْعٍ
- اِلَّا
- مِنْۢ
- بَعْدِ
- اِذْنِهٖۗ
- ذٰلِكُمُ
- اللّٰهُ
- رَبُّكُمْ
- فَاعْبُدُوْهُۗ
- اَفَلَا
- ٣تَذَكَّرُوْنَ
Inna rabbakumullāhul -lażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa fī sittati ayyāmin ṡummastawā 'alal-'arsyi yudabbirul-amr(a), mā min syafī'in illā mim ba'di iżnih(ī), żālikumullāhu rabbukum fa'budūh(u), afalā tażakkarūn(a).Sesungguhnya Tuhanmu adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,341) kemudian Dia bersemayam di atas ʻArasy342) (seraya) mengatur segala urusan. Tidak ada seorang pun pemberi syafaat, kecuali setelah (mendapat) izin-Nya. Itulah Allah, Tuhanmu. Maka, sembahlah Dia! Apakah kamu tidak mengambil pelajaran?
- اِلَيْهِ
- مَرْجِعُكُمْ
- جَمِيْعًاۗ
- وَعْدَ
- اللّٰهِ
- حَقًّاۗ
- اِنَّهٗ
- يَبْدَؤُا
- الْخَلْقَ
- ثُمَّ
- يُعِيْدُهٗ
- لِيَجْزِيَ
- الَّذِيْنَ
- اٰمَنُوْا
- وَعَمِلُوا
- الصّٰلِحٰتِ
- بِالْقِسْطِۗ
- وَالَّذِيْنَ
- كَفَرُوْا
- لَهُمْ
- شَرَابٌ
- مِّنْ
- حَمِيْمٍ
- وَّعَذَابٌ
- اَلِيْمٌ
- ۢبِمَا
- كَانُوْا
- ٤يَكْفُرُوْنَ
Ilaihi marji'ukum jamī'ā(n), wa'dallāhi ḥaqqā(n), innahū yabda'ul-khalqa ṡumma yu'īduhū liyajziyal-lażīna āmanū wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti bil-qisṭ(i), wal-lażīna kafarū lahum syarābum min ḥamīmiw wa 'ażābun alīmum bimā kānū yakfurūn(a).Hanya kepada-Nya kamu semua akan kembali. Itu merupakan janji Allah yang benar dan pasti. Sesungguhnya Dialah yang memulai penciptaan (makhluk), kemudian mengembalikannya (menghidupkannya lagi) agar Dia memberi balasan dengan adil kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Adapun untuk orang-orang yang kufur, untuk mereka (disediakan) minuman dari air yang mendidih dan azab yang sangat pedih karena mereka selalu kufur.
- هُوَ
- الَّذِيْ
- جَعَلَ
- الشَّمْسَ
- ضِيَاۤءً
- وَّالْقَمَرَ
- نُوْرًا
- وَّقَدَّرَهٗ
- مَنَازِلَ
- لِتَعْلَمُوْا
- عَدَدَ
- السِّنِيْنَ
- وَالْحِسَابَۗ
- مَا
- خَلَقَ
- اللّٰهُ
- ذٰلِكَ
- اِلَّا
- بِالْحَقِّۗ
- يُفَصِّلُ
- الْاٰيٰتِ
- لِقَوْمٍ
- ٥يَّعْلَمُوْنَ
Huwal-lażī ja'alasy-syamsa ḍiyā'aw wal-qamara nūraw wa qaddarahū manāzila lita'lamū 'adadas-sinīna wal-ḥisāb(a), mā khalaqallāhu zālika illā bil-ḥaqq(i), yufaṣṣilul-āyāti liqaumiy ya'lamūn(a).Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya.343) Dialah pula yang menetapkan tempat-tempat orbitnya agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu).344) Allah tidak menciptakan demikian itu, kecuali dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada kaum yang mengetahui.
- اِنَّ
- فِى
- اخْتِلَافِ
- الَّيْلِ
- وَالنَّهَارِ
- وَمَا
- خَلَقَ
- اللّٰهُ
- فِى
- السَّمٰوٰتِ
- وَالْاَرْضِ
- لَاٰيٰتٍ
- لِّقَوْمٍ
- ٦يَّتَّقُوْنَ
Inna fikhtilāfil-laili wan-nahāri wa mā khalaqallāhu fis-samāwāti wal-arḍi la'āyātil liqaumiy yattaqūn(a).Sesungguhnya pada pergantian malam dan siang dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi pasti terdapat tanda-tanda (kebesaran-Nya) bagi kaum yang bertakwa.
- اِنَّ
- الَّذِيْنَ
- لَا
- يَرْجُوْنَ
- لِقَاۤءَنَا
- وَرَضُوْا
- بِالْحَيٰوةِ
- الدُّنْيَا
- وَاطْمَـَٔنُّوْا
- بِهَا
- وَالَّذِيْنَ
- هُمْ
- عَنْ
- اٰيٰتِنَا
- ٧غٰفِلُوْنَۙ
Innal-lażīna lā yarjūna liqā'anā wa raḍū bil-ḥayātid-dun-yā waṭma'annū bihā wal-lażīna hum 'an āyātinā gāfilūn(a).Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami (di akhirat), merasa puas dengan kehidupan dunia, dan merasa tenteram dengannya, serta orang-orang yang lalai terhadap ayat-ayat Kami,
- اُولٰۤىِٕكَ
- مَأْوٰىهُمُ
- النَّارُ
- بِمَا
- كَانُوْا
- ٨يَكْسِبُوْنَ
Ulā'ika ma'wāhumun nāru bimā kānū yaksibūn(a).mereka itu tempatnya adalah neraka karena apa yang selalu mereka kerjakan.
- اِنَّ
- الَّذِيْنَ
- اٰمَنُوْا
- وَعَمِلُوا
- الصّٰلِحٰتِ
- يَهْدِيْهِمْ
- رَبُّهُمْ
- بِاِيْمَانِهِمْۚ
- تَجْرِيْ
- مِنْ
- تَحْتِهِمُ
- الْاَنْهٰرُ
- فِيْ
- جَنّٰتِ
- ٩النَّعِيْمِ
Innal-lażīna āmanū wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti yahdīhim rabbuhum bi'īmānihim, tajrī min taḥtihimul-anhāru fī jannātin na'īm(i).Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, niscaya mereka diberi petunjuk oleh Tuhan karena keimanannya. (Mereka berada) di dalam surga yang penuh kenikmatan yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.
- دَعْوٰىهُمْ
- فِيْهَا
- سُبْحٰنَكَ
- اللّٰهُمَّ
- وَتَحِيَّتُهُمْ
- فِيْهَا
- سَلٰمٌۚ
- وَاٰخِرُ
- دَعْوٰىهُمْ
- اَنِ
- الْحَمْدُ
- لِلّٰهِ
- رَبِّ
- الْعٰلَمِيْنَ
- ١٠ࣖ
Da'wāhum fīhā subḥānakallāhumma wa taḥiyyatuhum fīhā salām(un), wa ākhiru da'wāhum anil-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn(a).Doa mereka di dalamnya adalah “Subhānakallāhumma” ('Maha Suci Engkau, ya Tuhan kami’) penghormatan mereka di dalamnya adalah (ucapan) salam, dan doa penutup mereka adalah “Alḥamdu lillāhi rabbil 'ālamīn” ('segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam’).
- ۞
- وَلَوْ
- يُعَجِّلُ
- اللّٰهُ
- لِلنَّاسِ
- الشَّرَّ
- اسْتِعْجَالَهُمْ
- بِالْخَيْرِ
- لَقُضِيَ
- اِلَيْهِمْ
- اَجَلُهُمْۗ
- فَنَذَرُ
- الَّذِيْنَ
- لَا
- يَرْجُوْنَ
- لِقَاۤءَنَا
- فِيْ
- طُغْيَانِهِمْ
- ١١يَعْمَهُوْنَ
Wa lau yu'ajjilullāhu lin-nāsisy-syarrasti'jālahum bil-khairi laquḍiya ilaihim ajaluhum, fa nażarul-lażīna lā yarjūna liqā'anā fī ṭugyānihim ya'mahūn(a).Jikalau Allah menyegerakan keburukan bagi manusia sebagaimana permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pasti ajal mereka diakhiri. Akan tetapi, Kami biarkan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami (di akhirat) terombang-ambing dalam kesesatan mereka.
- وَاِذَا
- مَسَّ
- الْاِنْسَانَ
- الضُّرُّ
- دَعَانَا
- لِجَنْۢبِهٖٓ
- اَوْ
- قَاعِدًا
- اَوْ
- قَاۤىِٕمًا
- ۚفَلَمَّا
- كَشَفْنَا
- عَنْهُ
- ضُرَّهٗ
- مَرَّ
- كَاَنْ
- لَّمْ
- يَدْعُنَآ
- اِلٰى
- ضُرٍّ
- مَّسَّهٗۗ
- كَذٰلِكَ
- زُيِّنَ
- لِلْمُسْرِفِيْنَ
- مَا
- كَانُوْا
- ١٢يَعْمَلُوْنَ
Wa iżā massal-insānaḍ-ḍurru da'ānā lijambihī au qā'idan au qā'imā(n), falammā kasyafnā 'anhu ḍurrahū marra ka'allam yad'unā ilā ḍurrim massah(ū), każālika zuyyina lil-musrifīna mā kānū ya'malūn(a).Apabila manusia ditimpa kesusahan, dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk, atau berdiri. Namun, setelah Kami hilangkan kesusahan itu darinya, dia kembali (ke jalan yang sesat) seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) kesusahan yang telah menimpanya. Demikianlah, dijadikan terasa indah bagi orang-orang yang melampaui batas itu apa yang selalu mereka kerjakan.
- وَلَقَدْ
- اَهْلَكْنَا
- الْقُرُوْنَ
- مِنْ
- قَبْلِكُمْ
- لَمَّا
- ظَلَمُوْاۙ
- وَجَاۤءَتْهُمْ
- رُسُلُهُمْ
- بِالْبَيِّنٰتِ
- وَمَا
- كَانُوْا
- لِيُؤْمِنُوْا
- ۗ
- كَذٰلِكَ
- نَجْزِى
- الْقَوْمَ
- ١٣الْمُجْرِمِيْنَ
Wa laqad ahlaknal-qurūna min qablikum lammā ẓalamū, wa jā'athum rusuluhum bil-bayyināti wa mā kānū liyu'minū, każālika najzil-qaumal-mujrimīn(a).Sungguh, Kami benar-benar telah membinasakan beberapa generasi sebelum kamu ketika mereka berbuat zalim, padahal para rasul mereka telah datang membawa bukti-bukti yang nyata. Namun, mereka sama sekali tidak mau beriman. Demikianlah, Kami memberi balasan kepada kaum yang berbuat dosa.
- ثُمَّ
- جَعَلْنٰكُمْ
- خَلٰۤىِٕفَ
- فِى
- الْاَرْضِ
- مِنْۢ
- بَعْدِهِمْ
- لِنَنْظُرَ
- كَيْفَ
- ١٤تَعْمَلُوْنَ
Ṡumma ja'alnākum khalā'ifa fil-arḍi mim ba'dihim linanẓura kaifa ta'malūn(a).Kemudian, Kami jadikan kamu sebagai pengganti-pengganti di bumi setelah mereka untuk Kami lihat bagaimana kamu berbuat.
- وَاِذَا
- تُتْلٰى
- عَلَيْهِمْ
- اٰيَاتُنَا
- بَيِّنٰتٍۙ
- قَالَ
- الَّذِيْنَ
- لَا
- يَرْجُوْنَ
- لِقَاۤءَنَا
- ائْتِ
- بِقُرْاٰنٍ
- غَيْرِ
- هٰذَآ
- اَوْ
- بَدِّلْهُ
- ۗ
- قُلْ
- مَا
- يَكُوْنُ
- لِيْٓ
- اَنْ
- اُبَدِّلَهٗ
- مِنْ
- تِلْقَاۤئِ
- نَفْسِيْ
- ۚاِنْ
- اَتَّبِعُ
- اِلَّا
- مَا
- يُوْحٰٓى
- اِلَيَّ
- ۚ
- اِنِّيْٓ
- اَخَافُ
- اِنْ
- عَصَيْتُ
- رَبِّيْ
- عَذَابَ
- يَوْمٍ
- ١٥عَظِيْمٍ
Wa iżā tutlā 'alaihim āyātunā bayyināt(in), qālal-lażīna lā yarjūna liqā'ana'ti biqur'ānin gairi hāżā au baddilh(u), qul mā yakūnu lī an ubaddilahū min tilqā'i nafsī, in attabi'u illā mā yūḥā ilayy(a), innī akhāfu in 'aṣaitu rabbī 'ażāba yaumin 'aẓīm(in).Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami secara jelas, orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami (di akhirat) berkata, “Datangkanlah kitab selain Al-Qur’an ini atau gantilah!” Katakanlah (Nabi Muhammad), “Tidaklah pantas bagiku menggantinya atas kemauanku sendiri. Aku tidak mengikuti, kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang dahsyat jika mendurhakai Tuhanku.”
- قُلْ
- لَّوْ
- شَاۤءَ
- اللّٰهُ
- مَا
- تَلَوْتُهٗ
- عَلَيْكُمْ
- وَلَآ
- اَدْرٰىكُمْ
- بِهٖ
- ۖفَقَدْ
- لَبِثْتُ
- فِيْكُمْ
- عُمُرًا
- مِّنْ
- قَبْلِهٖۗ
- اَفَلَا
- ١٦تَعْقِلُوْنَ
Qul lau syā'allāhu mā talautuhū 'alaikum wa lā adrākum bih(ī), faqad labiṡtu fīkum 'umuram min qablih(ī), afalā ta'qilūn(a).Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jikalau Allah menghendaki, niscaya aku tidak membacakannya kepadamu dan Allah tidak (pula) memberitahukannya kepadamu. Sungguh, aku telah tinggal bersamamu beberapa lama sebelumnya (sebelum turun Al-Qur’an). Apakah kamu tidak mengerti?”
- فَمَنْ
- اَظْلَمُ
- مِمَّنِ
- افْتَرٰى
- عَلَى
- اللّٰهِ
- كَذِبًا
- اَوْ
- كَذَّبَ
- بِاٰيٰتِهٖۗ
- اِنَّهٗ
- لَا
- يُفْلِحُ
- ١٧الْمُجْرِمُوْنَ
Faman aẓlamu mimmaniftarā 'alallāhi każiban au każżaba bi'āyātih(ī), innahū lā yufliḥul-mujrimūn(a).Maka, siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya para pendurhaka itu tidak akan beruntung.
- وَيَعْبُدُوْنَ
- مِنْ
- دُوْنِ
- اللّٰهِ
- مَا
- لَا
- يَضُرُّهُمْ
- وَلَا
- يَنْفَعُهُمْ
- وَيَقُوْلُوْنَ
- هٰٓؤُلَاۤءِ
- شُفَعَاۤؤُنَا
- عِنْدَ
- اللّٰهِ
- ۗقُلْ
- اَتُنَبِّـُٔوْنَ
- اللّٰهَ
- بِمَا
- لَا
- يَعْلَمُ
- فِى
- السَّمٰوٰتِ
- وَلَا
- فِى
- الْاَرْضِۗ
- سُبْحٰنَهٗ
- وَتَعٰلٰى
- عَمَّا
- ١٨يُشْرِكُوْنَ
Wa ya'budūna min dūnillāhi mā lā yaḍurruhum wa lā yanfa'uhum wa yaqūlūna hā'ulā'i syufa'ā'unā 'indallāh(i), qul atunabbi'ūnallāha bimā lā ya'lamu fis-samāwāti wa lā fil-arḍ(i), subḥānahū wa ta'ālā 'ammā yusyrikūn(a).Mereka menyembah selain Allah apa yang tidak dapat mendatangkan mudarat kepada mereka dan tidak (pula) memberi manfaat. Mereka berkata, “Mereka (sembahan) itu adalah penolong-penolong kami di hadapan Allah.”345) Katakanlah, “Apakah kamu akan memberitahukan kepada Allah sesuatu di langit dan di bumi yang tidak Dia ketahui?”346) Maha Suci dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.
- وَمَا
- كَانَ
- النَّاسُ
- اِلَّآ
- اُمَّةً
- وَّاحِدَةً
- فَاخْتَلَفُوْاۗ
- وَلَوْلَا
- كَلِمَةٌ
- سَبَقَتْ
- مِنْ
- رَّبِّكَ
- لَقُضِيَ
- بَيْنَهُمْ
- فِيْمَا
- فِيْهِ
- ١٩يَخْتَلِفُوْنَ
Wa mā kānan-nāsu illā ummataw wāḥidatan fakhtalafū, wa lau lā kalimatun sabaqat mir rabbika laquḍiya bainahum fīmā fīhi yakhtalifūn(a).Manusia itu dahulunya hanya umat yang satu (dalam ketauhidan), lalu mereka berselisih. Seandainya tidak karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu,347) pastilah di antara mereka telah diberi keputusan (azab di dunia) tentang apa yang mereka perselisihkan itu.
- وَيَقُوْلُوْنَ
- لَوْلَآ
- اُنْزِلَ
- عَلَيْهِ
- اٰيَةٌ
- مِّنْ
- رَّبِّهٖۚ
- فَقُلْ
- اِنَّمَا
- الْغَيْبُ
- لِلّٰهِ
- فَانْتَظِرُوْاۚ
- اِنِّيْ
- مَعَكُمْ
- مِّنَ
- الْمُنْتَظِرِيْنَ
- ٢٠ࣖ
Wa yaqūlūna lau lā unzila 'alaihi āyatum mir rabbih(ī), faqul innamal-gaibu lillāhi fantaẓirū, innī ma'akum minal-muntaẓirīn(a).Mereka berkata, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Nabi Muhammad) suatu bukti (mukjizat) dari Tuhannya?” Katakanlah, “Sungguh, segala yang gaib itu hanya milik Allah. Maka, tunggulah (siksaan Allah)! Sesungguhnya aku pun termasuk orang-orang yang menunggu bersamamu.