
- وَالنّٰزِعٰتِ
- ١غَرْقًاۙ
Wan-nāzi'āti garqā(n).Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa orang kafir) dengan keras,
- وَّالنّٰشِطٰتِ
- ٢نَشْطًاۙ
Wan-nāsyiṭāti nasyṭā(n).demi (malaikat) yang mencabut (nyawa orang mukmin) dengan lemah lembut,
- وَّالسّٰبِحٰتِ
- ٣سَبْحًاۙ
Was-sābiḥāti sabḥā(n).demi (malaikat) yang cepat (menunaikan tugasnya) dengan mudah,
- فَالسّٰبِقٰتِ
- ٤سَبْقًاۙ
Fas-sābiqāti sabqā(n).(malaikat) yang bergegas (melaksanakan perintah Allah) dengan cepat,
- فَالْمُدَبِّرٰتِ
- ٥اَمْرًاۘ
Fal-mudabbirāti amrā(n).dan (malaikat) yang mengatur urusan (dunia),744)
- يَوْمَ
- تَرْجُفُ
- ٦الرَّاجِفَةُۙ
Yauma tarjufur-rājifah(tu).(kamu benar-benar akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama mengguncang (alam semesta).
- تَتْبَعُهَا
- الرَّادِفَةُ
- ٧ۗ
Tatba'uhar-rādifah(tu).(Tiupan pertama) itu diiringi oleh tiupan kedua.
- قُلُوْبٌ
- يَّوْمَىِٕذٍ
- ٨وَّاجِفَةٌۙ
Qulūbuy yauma'iżiw wājifah(tun).Hati manusia pada hari itu merasa sangat takut;
- اَبْصَارُهَا
- خَاشِعَةٌ
- ٩ۘ
Abṣāruhā khāsyi'ah(tun).pandangannya tertunduk.
- يَقُوْلُوْنَ
- ءَاِنَّا
- لَمَرْدُوْدُوْنَ
- فِى
- ١٠الْحَافِرَةِۗ
Yaqūlūna a'innā lamardūdūna fil-ḥāfirah(ti).Mereka (di dunia) berkata, “Apakah kita benar-benar akan dikembalikan pada kehidupan yang semula?745)
- ءَاِذَا
- كُنَّا
- عِظَامًا
- نَّخِرَةً
- ١١ۗ
A'iżā kunnā 'iẓāman nakhirah(tan).Apabila kita telah menjadi tulang-belulang yang hancur, apakah kita (akan dibangkitkan juga)?”
- قَالُوْا
- تِلْكَ
- اِذًا
- كَرَّةٌ
- خَاسِرَةٌ
- ١٢ۘ
Qālū tilka iżan karratun khāsirah(tun).Mereka berkata, “Kalau demikian, itu suatu pengembalian yang merugikan.”
- فَاِنَّمَا
- هِيَ
- زَجْرَةٌ
- ١٣وَّاحِدَةٌۙ
Fa innamā hiya zajratuw wāḥidah(tun).(Jangan dianggap sulit,) pengembalian itu (dilakukan) hanyalah dengan sekali tiupan.
- فَاِذَا
- هُمْ
- ١٤بِالسَّاهِرَةِۗ
Fa iżā hum bis-sāhirah(ti).Seketika itu, mereka hidup kembali di bumi (yang baru).
- هَلْ
- اَتٰىكَ
- حَدِيْثُ
- ١٥مُوْسٰىۘ
Hal atāka ḥadīṡu mūsā.Sudah sampaikah kepadamu (Nabi Muhammad) kisah Musa?
- اِذْ
- نَادٰىهُ
- رَبُّهٗ
- بِالْوَادِ
- الْمُقَدَّسِ
- ١٦طُوًىۚ
Iż nādāhu rabbuhū bil-wādil-muqaddasi ṭuwā(n).(Ingatlah) ketika Tuhannya menyeru dia (Musa) di lembah suci, yaitu Lembah Tuwa,
- اِذْهَبْ
- اِلٰى
- فِرْعَوْنَ
- اِنَّهٗ
- ١٧طَغٰىۖ
Iżhab ilā fir'auna innahū ṭagā.“Pergilah engkau kepada Fir'aun! Sesungguhnya dia telah melampaui batas.
- فَقُلْ
- هَلْ
- لَّكَ
- اِلٰٓى
- اَنْ
- ١٨تَزَكّٰىۙ
Fa qul hal laka ilā an tazakkā.Lalu, katakanlah (kepada Fir'aun), 'Adakah keinginanmu untuk menyucikan diri (dari kesesatan)
- وَاَهْدِيَكَ
- اِلٰى
- رَبِّكَ
- ١٩فَتَخْشٰىۚ
Wa ahdiyaka ilā rabbika fa takhsyā.dan aku akan menunjukimu ke (jalan) Tuhanmu agar engkau takut (kepada-Nya)?’”
- فَاَرٰىهُ
- الْاٰيَةَ
- ٢٠الْكُبْرٰىۖ
Fa arāhul-āyatal-kubrā.Lalu, dia (Musa) memperlihatkan mukjizat yang besar kepadanya.