- الۤمّۤ
- ١ۚ
Alif lām mīm.Alif Lām Mīm. 4)
- ذٰلِكَ
- الْكِتٰبُ
- لَا
- رَيْبَ
- ۛ
- فِيْهِ
- ۛ
- هُدًى
- ٢لِّلْمُتَّقِيْنَۙ
Żālikal-kitābu lā raiba fīh(i), hudal lil-muttaqīn(a).Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa,
- الَّذِيْنَ
- يُؤْمِنُوْنَ
- بِالْغَيْبِ
- وَيُقِيْمُوْنَ
- الصَّلٰوةَ
- وَمِمَّا
- رَزَقْنٰهُمْ
- يُنْفِقُوْنَ
- ٣ۙ
Al-lażīna yu'minūna bil-gaibi wa yuqīmūnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqūn(a).(yaitu) orang-orang yang beriman pada yang gaib, menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka,
- وَالَّذِيْنَ
- يُؤْمِنُوْنَ
- بِمَآ
- اُنْزِلَ
- اِلَيْكَ
- وَمَآ
- اُنْزِلَ
- مِنْ
- قَبْلِكَ
- ۚ
- وَبِالْاٰخِرَةِ
- هُمْ
- ٤يُوْقِنُوْنَۗ
Wal-lażīna yu'minūna bimā unzila ilaika wa mā unzila min qablik(a), wabil-ākhirati hum yūqinūn(a).dan mereka yang beriman pada (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (Nabi Muhammad) dan (kitab-kitab suci) yang telah diturunkan sebelum engkau dan mereka yakin akan adanya akhirat.
- اُولٰۤىِٕكَ
- عَلٰى
- هُدًى
- مِّنْ
- رَّبِّهِمْ
- ۙ
- وَاُولٰۤىِٕكَ
- هُمُ
- ٥الْمُفْلِحُوْنَ
Ulā'ika 'alā hudam mir rabbihim wa ulā'ika humul-mufliḥūn(a).Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
- اِنَّ
- الَّذِيْنَ
- كَفَرُوْا
- سَوَاۤءٌ
- عَلَيْهِمْ
- ءَاَنْذَرْتَهُمْ
- اَمْ
- لَمْ
- تُنْذِرْهُمْ
- لَا
- ٦يُؤْمِنُوْنَ
Innal-lażīna kafarū sawā'un 'alaihim a'anżartahum am lam tunżirhum lā yu'minūn(a).Sesungguhnya orang-orang yang kufur itu sama saja bagi mereka, apakah engkau (Nabi Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman.
- خَتَمَ
- اللّٰهُ
- عَلٰى
- قُلُوْبِهِمْ
- وَعَلٰى
- سَمْعِهِمْ
- ۗ
- وَعَلٰٓى
- اَبْصَارِهِمْ
- غِشَاوَةٌ
- وَّلَهُمْ
- عَذَابٌ
- عَظِيْمٌ
- ٧ࣖ
Khatamallāhu 'alā qulūbihim wa 'alā sam'ihim wa 'alā abṣārihim gisyāwatuw wa lahum 'ażābun 'aẓīm(un).Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka.5) Pada penglihatan mereka ada penutup, dan bagi mereka azab yang sangat berat.
- وَمِنَ
- النَّاسِ
- مَنْ
- يَّقُوْلُ
- اٰمَنَّا
- بِاللّٰهِ
- وَبِالْيَوْمِ
- الْاٰخِرِ
- وَمَا
- هُمْ
- ٨بِمُؤْمِنِيْنَۘ
Wa minan-nāsi may yaqūlu āmannā billāhi wa bil-yaumil-ākhiri wa mā hum bimu'minīn(a).Di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari Akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang mukmin.
- يُخٰدِعُوْنَ
- اللّٰهَ
- وَالَّذِيْنَ
- اٰمَنُوْا
- ۚ
- وَمَا
- يَخْدَعُوْنَ
- اِلَّآ
- اَنْفُسَهُمْ
- وَمَا
- ٩يَشْعُرُوْنَۗ
Yukhādi'ūnallāha wal-lażīna āmanū wa mā yakhda'ūna illā anfusahum wa mā yasy'urūn(a).Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari.
- فِيْ
- قُلُوْبِهِمْ
- مَّرَضٌۙ
- فَزَادَهُمُ
- اللّٰهُ
- مَرَضًاۚ
- وَلَهُمْ
- عَذَابٌ
- اَلِيْمٌ
- ۢ
- ەۙ
- بِمَا
- كَانُوْا
- ١٠يَكْذِبُوْنَ
Fī qulūbihim maraḍun fa zādahumullāhu maraḍā(n), wa lahum 'ażābun alīmum bimā kānū yakżibūn(a).Dalam hati mereka ada penyakit,6) lalu Allah menambah penyakitnya dan mereka mendapat azab yang sangat pedih karena mereka selalu berdusta.
- وَاِذَا
- قِيْلَ
- لَهُمْ
- لَا
- تُفْسِدُوْا
- فِى
- الْاَرْضِۙ
- قَالُوْٓا
- اِنَّمَا
- نَحْنُ
- ١١مُصْلِحُوْنَ
Wa iżā qīla lahum lā tufsidū fil-arḍ(i), qālū innamā naḥnu muṣliḥūn(a).Apabila dikatakan kepada mereka, “Janganlah berbuat kerusakan di bumi,”7) mereka menjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah orang-orang yang melakukan perbaikan.”
- اَلَآ
- اِنَّهُمْ
- هُمُ
- الْمُفْسِدُوْنَ
- وَلٰكِنْ
- لَّا
- ١٢يَشْعُرُوْنَ
Alā innahum humul-mufsidūna wa lākil lā yasy'urūn(a).Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari.
- وَاِذَا
- قِيْلَ
- لَهُمْ
- اٰمِنُوْا
- كَمَآ
- اٰمَنَ
- النَّاسُ
- قَالُوْٓا
- اَنُؤْمِنُ
- كَمَآ
- اٰمَنَ
- السُّفَهَاۤءُ
- ۗ
- اَلَآ
- اِنَّهُمْ
- هُمُ
- السُّفَهَاۤءُ
- وَلٰكِنْ
- لَّا
- ١٣يَعْلَمُوْنَ
Wa iżā qīla lahum āminū kamā āmanan nāsu qālū anu'minu kamā āmanas-sufahā'(u), alā innahum humus-sufahā'u wa lākil lā ya'lamūn(a).Apabila dikatakan kepada mereka, “Berimanlah kamu sebagaimana orang lain telah beriman,” mereka menjawab, “Apakah kami akan beriman seperti orang-orang yang picik akalnya itu beriman?” Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang picik akalnya, tetapi mereka tidak tahu.
- وَاِذَا
- لَقُوا
- الَّذِيْنَ
- اٰمَنُوْا
- قَالُوْٓا
- اٰمَنَّا
- ۚ
- وَاِذَا
- خَلَوْا
- اِلٰى
- شَيٰطِيْنِهِمْ
- ۙ
- قَالُوْٓا
- اِنَّا
- مَعَكُمْ
- ۙاِنَّمَا
- نَحْنُ
- ١٤مُسْتَهْزِءُوْنَ
Wa iżā laqul-lażīna āmanū qālū āmannā, wa iżā khalau ilā syayāṭīnihim qālū innā ma'akum, innamā naḥnu mustahzi'ūn(a).Apabila mereka berjumpa dengan orang yang beriman, mereka berkata, “Kami telah beriman.” Akan tetapi apabila mereka menyendiri dengan setan-setan (para pemimpin) mereka, mereka berkata, “Sesungguhnya kami bersama kamu, kami hanya pengolok-olok.”
- اَللّٰهُ
- يَسْتَهْزِئُ
- بِهِمْ
- وَيَمُدُّهُمْ
- فِيْ
- طُغْيَانِهِمْ
- ١٥يَعْمَهُوْنَ
Allāhu yastahzi'u bihim wa yamudduhum fī ṭugyānihim ya'mahūn(a).Allah akan memperolok-olokkan dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan.
- اُولٰۤىِٕكَ
- الَّذِيْنَ
- اشْتَرَوُا
- الضَّلٰلَةَ
- بِالْهُدٰىۖ
- فَمَا
- رَبِحَتْ
- تِّجَارَتُهُمْ
- وَمَا
- كَانُوْا
- ١٦مُهْتَدِيْنَ
Ulā'ikal-lażīnasytarawuḍ-ḍalālata bil-hudā, famā rabiḥat tijāratuhum wa mā kānū muhtadīn(a).Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk. Maka, tidaklah beruntung perniagaannya dan mereka bukanlah orang-orang yang mendapatkan petunjuk.
- مَثَلُهُمْ
- كَمَثَلِ
- الَّذِى
- اسْتَوْقَدَ
- نَارًا
- ۚ
- فَلَمَّآ
- اَضَاۤءَتْ
- مَا
- حَوْلَهٗ
- ذَهَبَ
- اللّٰهُ
- بِنُوْرِهِمْ
- وَتَرَكَهُمْ
- فِيْ
- ظُلُمٰتٍ
- لَّا
- ١٧يُبْصِرُوْنَ
Maṡaluhum kamaṡalil-lażistauqada nārā(n), falammā aḍā'at mā ḥaulahūū żahaballāhu binūrihim wa tarakahum fī ẓulumātil lā yubṣirūn(a).Perumpamaan mereka seperti orang yang menyalakan api. Setelah (api itu) menerangi sekelilingnya, Allah melenyapkan cahaya (yang menyinari) mereka dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.
- صُمٌّ
- ۢ
- بُكْمٌ
- عُمْيٌ
- فَهُمْ
- لَا
- ١٨يَرْجِعُوْنَۙ
Ṣummum bukmun 'umyun fahum lā yarji'ūn(a).(Mereka) tuli, bisu, lagi buta, sehingga mereka tidak dapat kembali.
- اَوْ
- كَصَيِّبٍ
- مِّنَ
- السَّمَاۤءِ
- فِيْهِ
- ظُلُمٰتٌ
- وَّرَعْدٌ
- وَّبَرْقٌۚ
- يَجْعَلُوْنَ
- اَصَابِعَهُمْ
- فِيْٓ
- اٰذَانِهِمْ
- مِّنَ
- الصَّوَاعِقِ
- حَذَرَ
- الْمَوْتِۗ
- وَاللّٰهُ
- مُحِيْطٌۢ
- ١٩بِالْكٰفِرِيْنَ
Au kaṣayyibim minas-samā'i fīhi ẓulumātuw wa ra'duw wa barq(un), yaj'alūna aṣābi'ahum fī āżānihim minaṣ-ṣawā'iqi ḥażaral-maut(i), wallāhu muḥīṭum bil- kāfirīn(a).Atau, seperti (orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit yang disertai berbagai kegelapan, petir, dan kilat. Mereka menyumbat telinga dengan jari-jarinya (untuk menghindari) suara petir itu karena takut mati. Allah meliputi orang-orang yang kafir.8)
- يَكَادُ
- الْبَرْقُ
- يَخْطَفُ
- اَبْصَارَهُمْ
- ۗ
- كُلَّمَآ
- اَضَاۤءَ
- لَهُمْ
- مَّشَوْا
- فِيْهِ
- ۙ
- وَاِذَآ
- اَظْلَمَ
- عَلَيْهِمْ
- قَامُوْا
- ۗوَلَوْ
- شَاۤءَ
- اللّٰهُ
- لَذَهَبَ
- بِسَمْعِهِمْ
- وَاَبْصَارِهِمْ
- ۗ
- اِنَّ
- اللّٰهَ
- عَلٰى
- كُلِّ
- شَيْءٍ
- قَدِيْرٌ
- ٢٠ࣖ
Yakādul-barqu yakhṭafu abṣārahum, kullamā aḍā'a lahum masyau fīh(i), wa iżā aẓlama 'alaihim qāmū, wa lau syā'allāhu lażahaba bisam'ihim wa abṣārihim, innallāha 'alā kulli syai'in qadīr(un).Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu. Apabila gelap menerpa mereka, mereka berdiri (tidak bergerak). Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia menghilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.